Jika Anda adalah pelaku usaha yang ingin mengekspor barang ke China dalam jumlah besar, proses pengirimannya tentu tidak sama seperti mengirim paket kecil. Anda harus memahami prosedur ekspor skala komersial, regulasi bea cukai, serta sistem logistik yang sesuai. Artikel ini akan membahas bagaimana cara mengirim barang dalam jumlah besar ke China dengan aman, legal, dan efisien, khususnya untuk keperluan dagang.
1. Siapkan Legalitas dan Perizinan Ekspor
Untuk ekspor skala besar, Anda wajib memiliki kelengkapan legal sebagai eksportir, seperti:
-
NPWP dan NIB (Nomor Induk Berusaha)
-
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
-
Invoice dan packing list resmi
-
Dokumen ekspor dari bea cukai (PEB, NPE, dll)
-
Surat keterangan asal barang (Certificate of Origin) jika dibutuhkan
Legalitas ini penting agar barang Anda bisa keluar dari Indonesia dan diterima dengan baik di China tanpa hambatan hukum.
2. Tentukan Jalur Pengiriman: Laut atau Udara
Untuk pengiriman skala besar, jalur laut lebih disarankan karena mampu membawa muatan besar dengan biaya lebih murah.
-
FCL (Full Container Load): Cocok jika barang Anda cukup mengisi satu kontainer penuh.
-
LCL (Less than Container Load): Jika jumlah barang belum cukup satu kontainer, Anda bisa berbagi ruang dengan eksportir lain.
Pengiriman menggunakan jasa pengiriman barang ke China via udara bisa digunakan untuk barang ringan, bernilai tinggi, atau mendesak.
3. Pilih Mitra Ekspedisi Freight Forwarder
Gunakan jasa freight forwarder berpengalaman dalam ekspor ke China. Mereka akan membantu Anda:
-
Mengatur dokumen ekspor dan impor
-
Menyediakan kontainer dan logistik pelabuhan
-
Menangani proses custom clearance di kedua negara
-
Memberikan estimasi waktu dan biaya secara rinci
Freight forwarder adalah kunci kelancaran ekspor skala besar.
4. Pastikan Barang Sesuai Standar China
China memiliki standar mutu dan keamanan yang tinggi terhadap barang impor. Pastikan produk Anda:
-
Telah melalui quality control
-
Memiliki label dan informasi dalam bahasa Inggris atau Mandarin
-
Tidak termasuk dalam daftar barang dilarang atau terbatas di China
-
Sudah memiliki sertifikasi (contoh: sertifikat halal, BPOM, ISO) jika dibutuhkan
Jika tidak sesuai, barang bisa ditolak atau dimusnahkan oleh bea cukai China.
5. Perhatikan Pajak dan Bea Masuk
Pengiriman dagang akan dikenakan bea masuk dan pajak impor oleh otoritas China. Besarannya tergantung jenis barang dan nilainya.
Penerima di China wajib mengetahui hal ini agar bisa mempersiapkan pembayaran dan tidak menolak kiriman. Diskusikan sejak awal siapa yang akan menanggung pajak tersebut — pihak pengirim atau penerima.
6. Gunakan Pengemasan Standar Ekspor
Gunakan kemasan profesional:
-
Peti kayu, kardus industri, atau drum logam
-
Label kode HS, nomor kontainer, dan identitas eksportir/importir
-
Palet untuk mempermudah loading/unloading
-
Label dalam bahasa Mandarin atau Inggris
Kemasan yang baik tidak hanya menjaga keamanan barang, tapi juga mempercepat proses pemeriksaan.
7. Pantau Status Kiriman dan Persiapkan Distribusi
Gunakan ekspedisi yang memiliki sistem pelacakan (tracking). Ini membantu Anda memantau posisi barang selama perjalanan.
Selain itu, siapkan jaringan distribusi di China: apakah barang akan disimpan di gudang, dijual melalui mitra lokal, atau dikirim langsung ke pelanggan? Rencana distribusi yang jelas akan menentukan jenis layanan logistik lanjutan yang Anda butuhkan.
Penutup
Mengirim barang ke China dalam jumlah besar memerlukan strategi, legalitas, dan kerja sama logistik yang matang. Dengan memahami jalur ekspor, regulasi, dan memilih mitra pengiriman yang tepat, Anda dapat memastikan barang sampai ke tangan mitra bisnis di China secara aman, efisien, dan sesuai hukum yang berlaku. Ini adalah langkah penting menuju keberhasilan bisnis ekspor Anda ke pasar internasional.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Label
Aneka- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar